INFOGRAFIS: 5 Tips Cerdik Maksimalkan Uang THR agar Tak Boros
Momen mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) adalah salah satu momen yang paling ditunggu saat Lebaran. Namun, kita sering kali salah mengalokasikan dana tersebut. Selain untuk dana lebaran, THR juga perlu dipertimbangkan sebagai sarana untuk berinvestasi. <figure><small>lihat foto</small> </amp img>5 Tips Cerdik Maksimalkan Uang THR agar Tak Boros</figure>
Berikut tips mengalokasikan dana THR agar tidak boros: Membedakan antara kebutuhan dan kemauan adalah langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan dengan bijak. Identifikasi dulu kebutuhanmu dan prioritaskan untuk memenuhinya, seperti zakat, membeli tiket mudik, memberi THR untuk asisten rumah tangga (ART), dan sebagainya.
Walau banyak promo dan diskon Lebaran menanti, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Sebaiknya, belilah barang barang yang benar benar diperlukan dan akan digunakan secara maksimal. Tips Penting Hemat Token Listrik agar Tidak Boros, Anak Kos Wajib Tahu!
Tips Kelola Uang THR Anak, Simak Penjelasan Pakar Keuangan Rista Zwestika Ini 5 Tips Agar Istri Cepat Hamil Sidang Kasus Narkoba, Eksepsi Tio Pakusadewo Ditolak, Anaknya Sedih
INFOGRAFIS: Daftar Aliran Uang SYL yang Terkuak di Sidang Korupsi Kementan Bawa Uang THR Rp 5 Juta, Pemotor di Sukoharjo Dibunuh dan Hartanya Dirampas Viral Saldo Rekening Hilang, BRI Beri Tips Agar Uang Nasabah Aman di Bank
TIPS Agar Tak Terjebak Penyebaran Berita Hoaks Jelang Pilkada 2024 Menerapkan prinsip simple budgeting juga menjadi solusi yang tepat untuk mengelola THR. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode 50/30/20, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
Sekitar 50 persen dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari hari, seperti makanan, transportasi, tagihan rutin, dan kebutuhan lainnya. Gunakan 30 persen untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, ornamen Lebaran, dan lain lain. Terakhir, sisihkan 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi.
Penting untuk mengalokasikan sebagian dari THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Dua faktor yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu. Dengan berinvestasi, kita dapat menghasilkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga memungkinkan uang kita untuk tetap bernilai seiring berjalannya waktu.
Tapi sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tiga hal ini: tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6 12 kali biaya hidupmu per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana. Biasanya bagi investor pemula, instrumen reksa dana menjadi salah satu pilihan karena dana investasi dikelola oleh profesional, yakni manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika memulai investasi dalam reksadana.
Pertama, tentukan tujuan investasi, apakah kamu ingin mencapai pertumbuhan modal yang signifikan dalam jangka panjang, mencari pendapatan tetap secara teratur, atau mencari keseimbangan antara kedua hal tersebut. Kedua, pilih manajer investasi yang tepercaya, teliti rekam jejak dan pengalaman manajer tersebut dalam mengelola portofolio investasi. Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana tertentu, penting untuk memperhatikan beberapa kriteria kinerja, seperti AUM (Assets Under Management), Sharpe Ratio yang menunjukkan besaran return reksadana dibandingkan risikonya, Expense Ratio yang mengukur efektivitas pengelolaan reksadana, dan kinerja masa lalu (return).
Pahami juga berbagai jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan aspirasi keuanganmu. Mengalokasikan THR untuk melunasi utang yang perlu diselesaikan adalah cara yang tepat. Kita mempunyai dana yang lebih agar utang dapat terselesaikan.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.