Ragam Produk Olahan dan Kuliner dari Tanaman Porang, Sehat dan Rendah Kalori
Tanaman porang mendadak menjadi perbincangan setelah Presiden Joko Widodo mengatakan tanaman tersebut bisa menjadi makanan pokok yang sehat di masa depan. Ia pun mengajak para petani untuk serius dalam membudidayakan tanaman tersebut.
Sebenarnya, apa tanaman porang? Menurut Kementerian Pertanian, porang merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang bisa hidup di tanah jenis apa saja hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Cara menanamnya pun cukup mudah, yaitu hanya butuh memotong umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh lalu ditanam.
Jokowi menyebut porang sebagai makanan sehat karena tanaman itu mengandung glukomanan yang dapat dikembangkan menjadi berbagai bahan pangan rendah kalori. Pirang juga mengandung mineral, protein, vitamin dan serat pangan.
Meski memiliki kandungan yang bergizi, porang tak dapat dikonsumsi langsung atau hanya direbus seperti umbi-umbian lain. Karena itu, biasanya porang diolah lebih dulu menjadi tepung porang, daging nabati porang hingga lem porang.
Dari tepung porang, dapat dihasilkan berbagai macam jenis makanan. Misalnya mie shirataki dan beras shirataki. Keduanya dikenal sebagai sumber karbohidrat yang rendah kalori sehingga cocok bagi mereka yang diet.
Tepung porang juga bisa diolah menjadi beragam kue, seperti putu mayang, kastengel, kue lapis dan lainnya. Porang juga bisa diolah menjadi jeli atau konyaku karena teksturnya yang bisa membuat kenyal.
Selain sebagai bahan utama, porang digunakan jadi bahan tambahan campuran makanan, sebab pada porang mengandung gelatin. Jenis makanan yang menggunakan porang sebagai bahan tambahan antara lain permen lunak, jeli, selai, yogurt, puding dan es krim.
Saat ini, tanaman porang telah menjadi salah satu komoditi ekspor. Kementan menargetkan porang tidak diekspor secara mentah untuk menambah nilai jual.
LAURENSIA FAYOLA