Berat Badan Terasa Kurang Ideal? Gunakan Indeks Massa Tubuh untuk Mengukurnya
Berat badan merupakan hal yang menjadi perhatian sebagian besar orang. Tak jarang, beberapa orang berlomba-lomba untuk memiliki berat badan yang ideal. Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat idealitas berat badan adalah indeks massa tubuh atau IMT.
Sebagaimana dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id, indeks massa tubuh (IMT) adalah indeks sederhana yang mengukur tingkat kelebihan atau kekurangan berat badan seseorang. Adapun dalam mengukur tingkat kelebihan dan kekurangan berat badan, IMT menggunakan indikator berat badan dan tinggi badan seseorang.
Guna mendefinisikan IMT dalam satuan matematis, sebuah perhitungan sederhana perlu dilakukan. Dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id, IMT diukur dengan cara membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Hasil pembagian tersebut akan menghasilkan tingkat IMT seseorang dalam satuan kg/m.
Sementara itu, untuk mengetahui tingkat kelebihan atau kekurangan berat badan seseorang, beberapa indikator ambang batas IMT dapat digunakan. Dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id, berikut adalah indikator IMT:
Pengukuran IMT menjadi penting karena beberapa faktor. Tidak bisa dipungkiri bahwa kedua hal tersebut dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Dilansir dari n.neurology.org, kelebihan berat badan dapat menyebabkan penyusutan otak. Sementara itu, sebagaimana dilansir dari bmjopen.bmj.com, kekurangan berat badan menyebabkan berbagai masalah pada metabolisme tubuh. Selain itu, sistem imun tubuh pun juga akan bermasalah apabila badan terlalu kurus.
Sayangnya, guna mendefinisikan berat badan yang berlebih atau terlalu kurus sering kali sulit dilakukan. Beberapa orang biasanya menggunakan indikator penampakan tubuh untuk mengukur tingkat kelebihan atau kekurangan berat badan. Namun, cara tersebut kurang efektif karena sering kali salah sasaran.
NAOMY A. NUGRAHENI